Film Meet Dave dan Realitas Perantau
7:28 AM
Posted by: Cheng Prudjung

Narasi visual di layar kaca memancing perhatian sekaligus menggosok pisau tafsir akan suatu ide realitas, sebuah ide pokok tentang naluri atau malah penggambaran nyata akan pola pergaulan kaum pendatang. Cerita dalam film berjudul Meet Dave membentuk satu garis ide dalam benak (setidaknya bagi saya) tentang bagaimana seorang pendatang yang masuk di pekarangan asing. Dengan rendah diri, saya mengangkat diri saya sebagai sebuah contoh dekat, seorang perantau yang mengumpulkan kerikil ilmu pengetahuan dan pengalaman di daratan lain yang dipisahkan oleh gelombang air.
Dalam film tersebut, sebuah pesawat berbentuk (kasar) seorang manusia utuh mendarat di pulau Liberty, dari pulau itu, ia berjalan menuju kota/pusat keramaian. Dalam proses menuju pusat keramaian tersebut, visualisasi gambar menuturkan bagaimana pesawat luar angkasa tersebut yang kemudian menamai dirinya Dave Ming Chang, nampak berjalan dengan kaku. Narasi gambar tersebut menunjukkan bagaimana Dave memulai proses adaptasi (mungkin dari kebiasaannya terbang kepada gaya berjalan ala manusia di bumi).
Gambar-gambar yang tampil selanjutnya masih tetap satu tema/pesan, yaitu bagaimana ia beradaptasi, dari belajar berjalan, mengimitasi perilaku dan ekspresi orang-orang di sekitarnya dan mengidentifikasi simbol-simbol di sekelilingnya. Sederhananya, begitulah awal kedatangan seorang perantau di pekarangan baru yang asing, sebagaimana saya awalnya, tidak mengetahui bagaimana perilaku secara umum masyarakat jawa, bagaimana bahasa dan kulturnya. Adaptasi.
Dave, datang ke Bumi dari planet asalnya, Nell, adalah untuk mencari sesuatu yaitu Orb, sebuah batu bulat berdiameter 2,5 cm yang hilang dari planet mereka dan jatuh di bumi dan disimpan oleh seorang anak bernama Josh Morrison. Batu tersebut adalah sumber energi yang sangat mereka butuhkan untuk meneruskan eksistensi planet mereka, tujuan menemukan batu dan mengembalikannya ke Nell adalah tujuan utama, menemukan dan mengembalikan adalah fokus mereka.
Dave dalam proses adaptasinya, mengalami kecelakaan, ia ditabrak dengan keras oleh sebuah mobil yang melaju kencang dan dikendarai oleh ibu Josh, Gina Morrison. Kejadian itu yang akhirnya mempertemukan Dave dengan Josh, namun pada pertemuan pertama mereka, Dave yang diterbangkan oleh puluhan awak belum menyadari bahwa Josh-lah yang menyimpan Orb, hanya alat sensorik dari pesawat itu saja yang menjelaskan bahwa Orb ada di dekat mereka.
Cerita-cerita dalam film itu terus berlanjut pada penegasan tentang realitas kaum perantau, bagaiamana Dave bergaul, berkomunikasi dengan keluarga Gina Morrison. Dave menemukan berbagai kejadian-kejadian yang secaara psikologis mempengaruhi para awak pesawat sedikit demi sedikit, bagaimana Dave menjelaskan identitasnya (nama, aksen dan penampilan), ketika dave berintekasi dengan seorang gembel, Berdansa, tertangkap oleh polisi dan segala macam. Film itu diperkaya dengan berbagai tampilan realitas masyarakat bumi di bagian belahan tertentu (New York).
Singkat cerita, sebaiknya Film ini perlu ditonton, hanya sekadar stimulasi sensor refleksi dalam diri kita sahaja.
Suatu kenyataan/realitas sosial yang kecil dan nampak biasa saja karena kebiasaan kita bersentuhan/mengalaminya, akan terasa berbeda, bagi saya penggambaran film itu mengangkat memori sampai ke dasar bahwa kadang suatu realitas awal yang asing bagi kita, akan berubah menjadi menarik sehingga kita tidak lagi bersikap awas/waspada terhadapnya.
Kedatangan Dave Ming Chang (yang saya maksudkan termasuk awak pesawatnya), mengingatkan bahwa pertemanan di pekarangan lain itu perlu, dan teman itulah yang kemudian membantu kita untuk memahami lingkungan. Namun, interaksi kita dalam mencari teman jangan sampai melarutkan kita pada dunia lain yang akhirnya mengaburkan tujuan awal kedatangan kita pada suatu daerah asing. Dan begitu pula yang dialami Dave, dia sempat terlena oleh semarak bumi dan menjadikan Dave mengalami split personaliti (para awak kapal terpecah kepentingan, pihak yang satu memaksa untuk tetap fokus pada pencarian Orb, sementara pihak yang lain tetap menikmati keadaannya). Split personaliti yang terjadi itu menghadirkan dialog yang menarik. Sebaiknya ditonton!!!.
Kembali kepada tujuan utama, mencari, menemukan, dan mengembalikan Orb, lalu pulang ke planet sendiri untuk menjaga dan mengembangkannya. Jangan melakukan perusakan di Bumi (pekarangan asing yang kita datangi), malah seharusnya meninggalkan kesan dan pelajaran/motivasi bagi mereka (teman).
Malang, 15 Juli 2009
This entry was posted on October 4, 2009 at 12:14 pm, and is filed under
. Follow any responses to this post through RSS. You can leave a response, or trackback from your own site.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
December 10, 2019 at 10:32 PM
JOIN NOW !!!
Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.com